Semua itu apa? Semua kerja keras keras, ketar-ketir, dan perjuangan selama pembuatan skripsi =) Jadi tepat hari Rabu tanggal 20 Oktober 2010, saya dinyatakan lulus sidang skripsi. Memang belum yudisium, yang berarti belum sah menyandang gelar sarjana, tapi pas penguji bilang,”Anda dinyatakan lulus..”, rasanya ada beban 1000kg diangkat dari pundak ini (oke, sedikit lebai hehehe). Jadi sekarang tinggal fokus mengerjakan revisi (yang segambreng), dan minta tanda tangan panitia ujian untuk mengesahkan skripsi saya. Sungguh kerja keras yang berbuah manis, ahhh...
Dari sekian ribu kata-kata yang saya tulis di dalam skripsi saya, ada satu kalimat yang sungguh mengena untuk saya. Kata-kata tersebut ditulis di bagian kata pengantar (yang biasanya tidak dibaca orang) dan berbunyi “Seluruh skripsi ini adalah sepenuhnya tanggung jawab penulis” . Delapan kata yang mengandung makna yang sangat dalam, bahwa segala sesuatu yang ditulis di dalam skripsi tersebut harus dapat saya pertanggung jawabkan secara ilmiah. Bahwa kalo ditanya, “Kenapa pake teori A, bukan teori B aja?”, kita nggak bisa jawab “Karena disuruh pembimbing” atau “Karena saya cuman taunya yang itu, Pak/Bu.” Kenapa mengena? Karena kata-kata tersebut seringkali terlupakan begitu saja, dan dalam proses pembuatannya pun, kita seringkali asal pake teori ini, asal pake metode ini, yang penting mudah dan cepat selesai. Nah, tinggal pas sidang kebingungan deh cari ‘alasan ilmiah’-nya hehehe...
Dan ini adalah tampang-tampang bahagia setelah dinyatakan lulus..
